Friday, August 26, 2011

Yesus, Manusia Paling Berpengaruh Dalam Sejarah

Saya tidak memancing perdebatan antara siapapun. Tetapi ketika anda belajar sejarah, adalah usaha membodohi diri sendiri jika menyangkal bahwa Yesus adalah orang paling berpengaruh dalam sejarah. Saya bukanlah pakar sejarah, tetapi sejak bersekolah, sejarah adalah subjek yang paling saya gemari. Dan sekarang, sejarah adalah subjek yang saya ajarkan. Sejak pertama kali mengenal Buku Michael Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, saya mencoba menelaah apa betul urutannya ini sesuai dengan kenyataan sejarah. Pada buku tersebut dinyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW berada pada urutan teratas disusul Sir Isaac Newton lalu Yesus Kristus. Dari sudut pandang saya, pemeringkatan ini adalah sangat salah. Saya rasa peringkat pertama seharusnya pada Yesus Kristus, lalu Nabi Muhammad, setelah itu Rasul Paulus dan kemudian Sir Isaac Newton. Saya bukanlah orang yang kompeten untuk membuat pemeringkatan lebih lanjut, tetapi saya punya alasan untuk menyatakan bahwa Yesus adalah orang paling berpengaruh didunia. Tulisan ini murni pendapat berdasarkan fakta sejarah, terlepas apapun agama dan kepercayaan saya, tidak ada sangkut pautnya dengan pemeringkatan ini. Semuanya murni fakta sejarah.


Tampaknya untuk mengetahui siapa orang paling berpengaruh, kita harus bisa mendefinisikan apa itu pengaruh, atau “influential”. Menurut Encarta Dictionary, Influential is able to have a powerful effect on people and what they do, or on events (kemampuan memberikan efek yang kuat terhadap orang lain dan apa yang mereka buat, atau terhadap suatu kejadian). Jadi, seseorang dikatakan influential adalah yang bisa mempengaruhi, sekali lagi mempengaruhi orang lain, apa yang orang tersebut lakukan, atau mempengaruhi sebuah kejadian. Kata utama adalah pengaruh. Jadi dalam melakukan pemeringkatan, yang harus diperhitungkan adalah pengaruh orang tersebut terhadap orang lain dan kejadian diseluruh dunia. Bukan kekayaannya, bukan kesuksesannya ataupun harta kekayaannya. Hart menempatkan Nabi Muhammad sebagai yang teratas karena Nabi yang paling berhasil dalam memimpin bangsa Arab dan Agama Islam. Ya, memang, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Nabi adalah seorang manager, negarawan, ahli strategi, sekaligus ahli agama yang hebat. Tetapi untuk bisa dikatakan berpengaruh, apakah kita harus gunakan variable kesuksesan? Kalau anda ingin gunakan variable kesuksesan, maka Yesus Kristus tidak akan masuk daftar 100 orang diatas. Karena secara sejarah, Yesus Kristus adalah orang yang gagal. Dia dihukum mati dengan cara yang sangat tidak wajar, dia tidak pernah punya tentara, tidak pernah punya kantor, tidak pernah dicatat sebagai orang dengan kepemilikan harta yang melimpah, anak seorang tukang kayu, dihukum oleh bangsa penjajah dan ketika Pontius Pilatus menyuruh memilih Yesus atau Barabas, orang banyak berteriak Barabas. Yesus dihukum. Tampaknya bukan ciri orang yang sukses. Tetapi secara pengaruh, hal yang lain lagi. Jadi, ketika kita memeringkatkan para tokoh ini atas dasar Influential, maka pengaruh mereka yang jadi variable utama. Bukan kesuksesan seperti yang dilakukan Hart dalam bukunya.


Ketika Time Magazine melakukan pemeringkatan 100 orang paling berpengaruh didunia, editor majalah menggunakan pendekatan statistic untuk mengetahui siapa yang paling berpengaruh. Dibantu oleh kemajuan teknologi, tim wartawan keluar dengan rumus seperti ini:


Sigma (G+Y+4W)*N/Y


G= Jumlah hasil pencarian di Google


Y=Jumlah hasil pencarian di Youtube


W= Jumlah kata dari entri orang tersebut di Wikipedia (lebih banyak kata dipakai untuk menerangkan orang tersebut berarti lebih berpengaruh dia.


N= Tingkat kemutakhiran orang tersebut (newness level). Artinya seberapa baru orang tersebut. Lebih lama tingkat pengaruhnya (Nelson Mandela sudah dikenal dunia sejak 30 tahun lalu sedangkan George Bush baru 9 tahun lalu).


Y= rate of person frivolousness (tingkat ke-seriusan orang ini. Berbicara seorang presiden pasti lebih serius seorang pelawak, penulis atau pemain film porno).


Ketika kita menggunakan pendekatan ini, saya rasa Yesus Kristus akan Jauh lebih unggul dari Nabi Muhammad maupun Sir Isaac Newton. Anda tidak percaya? Pada saat anda membaca ini anda pasti terhubung dengan Internet. Coba anda ketik di Google untuk kata Kunci Jesus, Muhammad dan Newton. Jumlah untuk Yesus akan ada jauh diatas yang lainnya. Begitu juga ketika anda mengetiknya di Youtube. Adalah kenyataan menarik begitu banyak nama Yesus diinternet, padahal orang Kristen jarang menggunakan nama Jesus, berbeda dengan Nabi Muhammad, bahkan banyak orang terkenal memakai nama Muhammad, seperti Muhammad Ali, Muhammad Hatta, atau Muhammad Yunus (peraih Nobel), begitu juga dengan Newton. Ada Kota di AS bernama Newton, tetapi tetap Yesus paling banyak dibicarakan di Internet. Yesus Kristus hanya kalah dari Nabi Muhammad dalam jumlah kata entri Wikipedia (9.758 dan 9.349), itu pun dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Level of newness (tingkat kemutakhiran) dari Yesus tentu saja jauh lebih tinggi dari Nabi Muhammad (Lahir abad ke 5) dan Sir Newton yang lahir abad ke-17. Tanpa menghitung lebih lanjut, kita tahu bahwa Yesus diatas Nabi Muhammad dan Sir Isaac Newton.

Tetapi itu adalah pendekatan Majalah Time. Bagaimana kalau kita mengambil pendekatan yang lebih abstrak. Tidak hitung-hitungan. Apa Yesus bisa menjadi orang paling berpengaruh? Ya, menurut saya. Kenyataannya, Nabi Muhammad sekaligus Isaac Newton adalah orang yang terpengaruh oleh Yesus Kristus. Nabi Muhammad mempercayai bahwa Yesus Kristus pernah hidup didunia dan bahkan menghormatinya sebagai seorang nabi. Fakta, bahwa pengikut Muslim saat ini mencontohi perbuatan nabi Muhammad termasuk menghormati Nabi Isa (Yesus Kristus) sebagai seorang nabi. Isaac Newton, adalah pengikut setia Kekristenan (Agama yang 100% ada, karena adanya pribadi bernama Yesus Kristus).Newton menghabiskan hidupnya lebih banyak mempelajari Alkitab dari pada ilmu alam (http://en.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton’s_religious_views). Dia bahkan percaya bahwa dia adalah anggota dari suatu kelompok orang-orang dalam sejarah yang ditugaskan Tuhan untuk mengartikan isi Alkitab. Sangat jelas bahwa Newton adalah orang yang sangat terpengaruh oleh pribadi Yesus.

Kesimpulannya; Apa yang bisa saya sarankan pada Hart? Pertama, jika dia ingin tetap mempertahankan judul bukunya, dia harus merubah kedudukannya. Yesus Kristus harus ada diurutan pertama. Tetapi kalau dia ingin mempertahankan pemeringkatannya, maka dia harus merubah judul buku menjadi “100 Orang Paling Berhasil Di Dunia” dan nama Yesus Kristus harus dihapus dari 50 Besar.

4 comments:

mywebster said...

Bener banget gan, kagum saya ama figur jesus itu. Orang pikir dia mati sia-sia, tetapi kematian'nya menggerakan hati umat nasrani. Lihat segala kreasi dan pembangunan yang dilakukan oleh umat nasrani, yang mengubah segala aspek bumi baik untuk agama sendiri maupun agama lainnya.

Unknown said...

Maaf, saya bukan mau berdebat, 1 kata dari saya, anda pertahankan jesus karena dia penganut agama anda, dan mengukap sejarah sedalam-dalamnya tentangnya. tapi anda belum melihat keseluruhan sejarah dari nabi terakhir umat muslim Muhammad SAW. ibaratkan anda makan 2 buah, 1nya anda habiskan, dan 1nya anda tidak habiskan, atau bahkan kulitnya anda tidak kupas, dan atau lebih mungkin lagi anda tidak menyentuh buah tersebut. mohon maaf

David Purba said...

Masa sih ?? Anda sudah baca gak buku The people vs Muhammad ??

Coba anda kenal siapa Muhammad sebenarnya ??

Pilatus Iskariot said...

Mau diperingatkan pertama atau ke-nol pun, Yesus tetaplah manusia / orang, bukan tuhan