Friday, August 26, 2011

Kisah Kasih Terbesar di Alam Semesta


oleh Juan Mahaganti pada 24 Agustus 2009 jam 9:47

Dalam lagu “Kisah Kasih di Sekolah”, sipengarang lagu; Obie Mesakh, berlantun: tiada kisah paling indah kisah kasih di Sekolah! Ok. Kita singkirkan klaim berlebihan tersebut untuk dibahas kapan-kapan. Tetapi mari hayalkan dua kekasih yang dimabuk asmara, mengambil waktu sedikit yang tersedia untuk memadu kasih di suatu sudut sekolah. Sang pria berkata: “Aku mencintaimu, sepenuh hatiku.” Apa arti kata ini? “Aku mencitaimu”, apa artinya? Kalau kalimat ini kita jabarkan maka kira-kira seperti ini: Aku tidak bisa hidup tanpamu, matamu begitu indah, rambutmu, aromamu, membuat duniaku berwarna, engkau alasan aku bertahan hidup, aku disini ada karenamu, hilangkan engkau dari dunia ini, maka hilanglah juga aku. Aku orang paling beruntung didunia, karena aku memilikimu, tidak ada dari dirimu yang tidak layak dicintai, aku seutuhnya milikmu, tidak ada dari diriku yang bukan untukmu! Kalau kita bisa jabarkan lebih lanjut kalimat itu bisa berarti : “Engkaulah istri masa depanku, aku akan menghabiskan seluruh hidupku denganmu”, atau bahkan pada hal yang lebih extrim, yang menuntun kepada dosa, bisa diartikan sebagai : “Ayo kita ke ranjang.”

Begitulah kita ketika dimabuk asmara. Tetapi ada satu kesamaan dalam semua kisah tersebut dengan kisah kasih lainnya, kita mencintai orang yang layak kita cintai. Tentu saja ketika kita berkata bahwa “Aku mencintaimu” tidak berarti : “hidungmu begitu jelek, matamu membuatku sakit ketika memandangku, nafasmu, Oh!!! Terkutuk orang yang berada didekatmu.” Tentu tidak bukan, kita menerima mereka TIDAK apa adanya! Tetapi kita menerima mereka karena kebutuhan jasmani kita, dan pasangan kita adalah individu yang layak kita cintai.

Tetapi apa yang terjadi ketika Allah berkata : Aku mencintaimu? Apakah itu berarti : “Oh!!! Aku membutuhkanmu, oh, sorga akan tandus jika aku tidak bersamamu, neraka membeku karena patah hatiku jika kamu tidak bergabung denganKu disini, Oh!!! Engkau begitu indah, bahkan melebih apapun di alam semesta! Aku membutuhkanmu!!” Apakah pernyataan cinta Allah bisa diartikan dalam penjabaran seperti diatas? Mari kita lihat kenyataannya. Alkitab berkata bahwa kita semua berdosa! Kita begitu hina, bahkan tidak ada satu hal pun yang bisa kita lakukan sehingga sempurna dan layak bagi Allah. Kita makhluk paling hina, hina dina, kotor tak layak, tak berdaya. Aku, dengan dosaku, adalah kejijikan bagi kesempurnaan Allah. Bahkan untuk ukuran manusiapun, bahkan ukuran manusia hina, Aku adalah kehinaan, kejijikan. Engkau akan meludah wajahku, jika engkau bisa membayangkan kehinaanku. Seperti kata Chairil Anwar : Aku adalah binatang jalang dari kumpulan yang terbuang! Bahkan binatang meratap karena dibandingkan dengan diriku. Kadang aku merasa dalam hidupku, aku manusia yang paling tidak berharga? Tidak berarti apa-apa? Tidak ada harganya? Tidak ada yang pernah mencintaiku, aku hidup atau mati, aku ada, tidak ada atau pernah ada, tidak ada pentingnya sama sekali. Tahukah kamu kenapa aku merasa tidak berharga sama sekali? Saya beritahu kenapa : “karena aku memang tidak berharga sama sekali.” Kenapa? Sekarang coba bayangkan seluruh alam semesta ini, begitu luas dan megah, dengan milyaran bintang diangkasa, dengan kehidupan lain yang mungkin berdenyut diluar angkasa sana, dengan jarak yang terbentang begitu jauh, dengan kekuatan alam yang luar biasa, bintang meledak dan lahir, planet tercipta dan hancur, hidup datang dan pergi. Sekarang, coba bayangkan posisiku di alam yang begitu megah ini. Bayangkan, siapa diriku dibanding semua ini. Kau tahu, dirimu, AKU!! tak lebih dari sekedar debu di angkasa ini. Itulah yang kupikirkan tentang diriku! Diseluruh “Cosmos” ini, aku adalah partikel kecil, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat kecil dan tidak berarti.
Bagaimana dengan Allah? Dia adalah kesempurnaan dari semua kesempurnaan, kesucian yang tak bercela, Keagungan yang tiada tara. Keagungan manusia yang paling agung bukanlah bandingan kekuasaanNya. Kekuasaan adalah miliknya, dari mana semua diciptakan, dari mana semua kekuasaan bersumber. Bahkan pikiranku tidak mampu membayangkan keagungannya, kata-kataku tidak sanggup menggambarkannya. Dialah pencipta dan penjaga Alam Semesta. Dialah pemilik segalanya, SEGALANYA!!! Keagungan diatas semua keagungan, kemuliaan diatas semua kemuliaan, kekuasaan melebihi, segala kekuasaan. Lalu apakah diriku ini bagiNya?

Tetapi apa maksudnya ketika dia berkata : Aku mencintamu! Apakah dia membutuhkanku? Hah! Siapa aku ini sehingga dia membutuhkanku? Aku belum bisa menjawab. Tetapi kalau engkau ragu dengan perkataanya ketika dia mengatakan bahwa Dia mencintaiku, aku akan ceritakan apa yang Dia sudah lakukan untukku. Dia datang kedunia, dunia yang Dia ciptakan, tetapi tidak mengenal Dia (Yohanes 1:10). Dia datang kedunia untuk sebuah tujuan. Aku berdosa, tetapi Dia menanggung dosa itu untukku, makhluk paling hina ini. Dia disiksa oleh umat ciptaanNya, dihukum untuk kebersalahanku. Aku yang mestinya menganggung itu, tetapi Dia yang adalah Kasih, menanggung untukku. Aku sebenarnya harus binasa, tetapi Dia memberiku kesempatan untuk hidup abadi bersamaNya. Aku tidak ada harganya, tetapi Dia datang untuk menebusku dari dosaku.

Lalu kenapa Dia melakukanNya? Apa artinya ketika Dia berkata : “Aku mencintaimu”. Dia mengasihiku, karena Dia adalah Kasih (1 Yohanes 4:8)! Dia adalah Kasih! Dia adalah cinta, Dia mencintaiku, Dia mencintaimu. Hanya dengan menghargai pemberian itu, percaya padaNya, hidup dalamNya, aku mendapatkan kesempatan untuk disucikan, aku mendapat hidup baru. Hidup yang lebih baik didunia fana ini, dan hidup kekal ketika Dia datang. Hidup yang penuh kebebasan didunia fana ini, dan penuh keagungan ketika dunia yang abadi datang. Inilah kisah itu, Kisah Kasih terbesar dialam semesta! Kisah kebenaran yang membuatku merasa berharga, membuang jauh rasa ketidak berdayaanku, menggantinya dengan sukacita luar biasa. Menghilangkan rasa hina atas diriku, berganti menjadi rasa bahagia, karena aku mendapat hak disebut anakNya. Menghilangkan rasa terkungkungku atas dosa dunia, menggantikannya dengan kemerdekaan dalam kebenaran yang sejati !! (Yohanes 8:32) Kemerdekaan sejati yang tidak datang dari dunia, tetapi datang dariNya, Yesus Kristus, sumber penurutanku, sukacitaku, kemerdekaanku dan keselamatanku.

No comments: