Friday, August 26, 2011

Pembalasan Dendam Para Babi

oleh Juan Mahaganti pada 05 Mei 2009 jam 9:51

Tak satupun diantara mereka yang punya nama, karena mereka tidak memerlukan nama untuk dikenal. Mereka dibariskan, masuk ke tiap-tiap bagian-bagian yang sudah ditentukan bagi mereka, manusia menyebut bagian ini sebagai kandang, tetapi para babi lebih suka menyebutnya sebagai Ward. Mereka diperbariskan, tua muda, kecil besar, anak dan orang tuanya. Kebanyakan yang tua, tidak akan cukup tua untuk melihat yang mudah tumbuh dewasa. Sang ayah, tidak akan bertahan hidup untuk melihat anaknya lahir. Jika dia cukup beruntung, anaknya mungkin lahir sebelum hari Pembantaian Besar (versi para Babi untuk Thanksgiving Day dan Hari Natal). Begitulah hidup mereka, ditentukan untuk mati bahkan sebelum mereka lahir. Yang pria tugasnya menjantani dan dibantai, setelah itu ditelan, difermentasikan dalam perut, dan menjadi sisa-sisa yang bahkan membuat jijik manusia sendiri. Yang betina tugas ditakdirkan untuk melahirkan babi yang lain, generasi baru yang nasibnya tidak akan jauh beda dengan kakek dari kakek dari kakek dari kakeknya.


Babi sudah berbuat banyak pada manusia. Para babi sering bergurau, jika kamu adalah apa yang kamu makan, maka kebanyakan manusia adalah babi. Tetapi ironisnya, posisi babi tidak pernah sebegitu penting untuk manusia. Kedudukan tertinggi para babi dalam kesusasteraan adalah sebagai kata makian. Sehingga para babi bisa disejajarkan dengan para iblis, para terkutuk (word D) dan para pezinah (word F). Coba bandingkan dengan singa, atau elang, atau harimau, atau bahkan tikus, yang punya kedudukan begitu elegan dalam banyak kisah, tetapi coba pikir, apa yang pernah singa atau elang atau tikus perbuat bagi manusia, selain memakan manusia dan mencuri? Itulah hal yang membuat para babi tidak pernah berhenti membenci manusia. Yah, memang ada si piglet dan si Wilbur dalam cerita anak-anak, tetapi mereka tidak pernah menggambarkan keadaan babi yang sebenarnya! Nasib babi adalah untuk dibantai dan dimakan, tetapi atas semua jasanya, hanya orang yang paling jahat, paling malas, paling gila, paling kurang ajar, yang mendapat gelar babi. Bayangkan, ada raja yang disebut hati singa, ada pasukan bersenjata menyebut diri Harimau, berapa banyak kerajaan mengambil lambing singa, tetapi pernahkah engkau mendengar raja bergelar babi? Walaupun selama hidupnya dia memakan babi. Atau pernahkah engkau melihat kerajaan berlambang babi? Walaupun mayoritas penduduk Inggris memakan daging babi, bahkan tidak cukup darah babi tercurah, mereka juga memakan darah babi, tetapi tidak ada satu pun penghargaan orang Inggris akan babi!!!


Atau coba lihat, para Anjing. Para anjing adalah penjilat professional, secara harafiah maupun metafora. Mereka akan memanggil tuannya jika para babi terlalu ribut atau sedang melakukan rencana pelarian. Berjuta babi telah gagal dalam pelariannya karena anjing yang berfungsi sebagai sirine, yang berusaha menjilat tuannya agar mendapat kasih sayang lebih. Setelah semua kekejamannya terhadap babi, anjing akan dihadiahi daging babi. Hadiah yang sangat kejam. Tetapi coba bayangkan; untuk tugas menjilat dan menyalak ini, para anjing disebut sebagai teman terbaik manusia. Coba bayangkan dengan darah jutaan babi untuk mengenyakan perut mereka, untuk membuat setiap makan malam terasa nikmat, untuk hari raya yang lebih baik, tetapi para babi hanya di pakai dalam makian. Atas semua kekejaman ini, tidak pernah ada satupun alasan sehingga seluruh babi didunia tidak membenci manusia, dan sekutu terdekatnya; anjing.


Tetapi jangan pernah menyangka bahwa para babi tinggal diam. Dibalik semua pembantaian dan kehinaan ini, beberapa babi berhasil bangkit dari keterpurukan. George Orwell pernah mencatat kejadian ini dalam ceritanya berjudul “Animal Farm”. George Orwell adalah satu diantara sedikit manusia yang tahu kejadian ketika para Babi memimpin pemberontakan melawan manusia. Orwell menceritakan kejadian ini kepada Tn. EricArthur Blair, sehingga cerita ini tersebar keseluruh dunia. Tetapi cerita ini oleh banyak manusia dinyatakan sebagai fiksi, karena manusia terlalu malu untuk mengakui bahwa babi pernah menang atas mereka. Tetapi pemberontakan ini gagal karena perpecahan yang terjadi dalam diri para babi sendiri (jika anda belum membaca cerita luar biasa ini, belilah satu di Gramedia, dijamin tidak akan kecewa). Sehingga jangan pernah menganggap enteng para babi. Seperti diutarakan Orwell, para babi adalah yang paling pintar diantara binatang lain. Mereka adalah pendorong pemberontakan. Mereka bisa sangat cerdik, jika waktunya dan kesempatanya tepat, dan kita tahu kapan pembalasan dendam para babi itu akan terlaksana. Sekaranglah waktunya. Para babi, BANGKIT!!!


Tanpa diketahui oleh semua manusia, begitu banyak babi yang sebenarnya sudah melarikan diri dari penjajahan manusia. Tetapi mereka hidup tersembunyi, karena mereka tahu jika persembunyian ini diketahui, maka manusia akan datang dan membantai mereka. Sehingga dengan semua pengetahuan yang mereka punya, para babi telah membuat sebuah dunia khusus para babi. Dunia ini tersembunyi dari para manusia dan menampung setiap pelarian babi dari kandang-kandang seluruh Inggris. Mereka punya komunitas yang maju, dimana semua babi punya masa depan cerah, masa depan yang jauh lebih indah dibandingkan berakhir di perut manusia. Disini para babi bisa melihat anaknya tumbuh dan besar, dan mati dengan tenang didampingi keluarga mereka. Mereka bahkan punya lagu kebangsaan sendiri, lebih indah dari lagu yang dinyanyikan para pemberontah di “Animal Farm”. Lagu itu berjudul “Swain Song” yang digubah oleh composer terkenal pada abad ke-18.


Para babi penghuni dunia babi ini, telah melupakan masa kelam penindasan manusia. Tetapi ada satu hal yang mereka tidak pernah lupakan; pembalasan dendam terhadap sang penjajah! Kebencian mereka tidak pernah hilang dan mereka menanti hari dimana amarah mereka terpuaskan dan dendam mereka terbayar. Dan itulah yang sedang dilakukan oleh Prof. Dumbashog (baca : dumb-as-hog) di sekolah tertinggi di dunia babi; Hogward (Baca; Hog-ward = bilik babi). Hogward adalah sekolah khusus para babi dimana semua babi mempelajari segala hal yang dia perlukan dalam hidup. Disini terdapat perpustakaan yang menyimpan semua ilmu dan literature yang ditulis oleh para ilmuwan, sastrawan dan filsuf babi. Dan disinilah sang pemimpin Hogward, Prof. Dumbashog, memulai rencana pembalasan dendamnya.


Prof. Dumbashog adalah seorang pakar biologi. Dia tahu mengenai semua jenis virus, dan menghafal semua jenis spesies. Dalam penemuannya dia bahkan menemukan bagaimana obat diet khusus untuk babi. Sehingga jika didunia manusia, ketika anda menyebut babi, anda akan membayangkan binatang gemuk dan malas, maka tidak demikian didunia babi. Prof. Dumbashog sendiri, dalam usianya yang sudah 30-an, tetapi masih kelihatan sangat kekar. Masa lalunya sebagai seorang atlit, kelihatan dalam penampilannya sekarang. Dan hampir semua babi di dunia babi adalah para babi dengan badan yang ideal untuk makhluk yang sehat.


Rencana Prof. Dumbashog sendiri adalah rencana brilliant yang sudah dipikirkannya sejak lama. Dia tahu bahwa perang terbuka dengan manusia adalah tidak mungkin. Sehingga satu-satunya cara agar manusia direpotkan dan dibunuh secara tidak langsung oleh babi, adalah dengan menyebarkan sebuah penyakit yang disebarkan oleh babi, tetapi tidak mematikan untuk para babi, sebaliknya akan sangat mematikan untuk para manusia. Untuk mewujudkan hal ini, Prof. Dumbashog sudah mengumpulkan sampel virus flu dari burung, virus flu manusia, dan virus flu babi sendiri, yang kemudian dia campurkan sehingga terciptalah sebuah virus ganas baru bernama; Flu Babi! Dan virus ganas itu sekarang sudah menyebar.


Inilah rencana busuk (sebusuk babi) itu. Informasi ini bocor kepada saya ketika saya menerima email dari salah satu teman saya, Christopher Robin, yang mendapat informasi ini secara tidak sengaja dari temannya yang seekor babi bernama piglet.


Tetapi pembunuhan manusia oleh para babi, bukan hanya terjadi saat ini oleh flu jenis baru keluaran Hogward ini. Coba hitung, sudah berapa ribu manusia mati karena kolesterol, asam urat, serangan jantung dan berbagai penyakit lain yang disebabkan karena terlalu banyak makan babi. Nah, dari tulisan ini saya ingin menyarankan 3 hal. Pertama, mari kita minta maaf kepada para babi atas semua kesalahan kita terhadap mereka, walaupun mereka sudah berbuat banyak bagi kita. Kedua, mari kita kurangi konsumsi babi, biarkan para babi menjalankan tugas mereka untuk membersihkan alam sekitar. Yang terakhir, berhentilah memaki dengan menggunakan subjek babi. Kalu bisa, berhentilah memaki.


Inilah tulisan dari saya, orang yang tidak bisa tertidur jam 1:15 pagi. Jangan anggap tulisan ini terlalu serius. Waspada terhadap flu babi. Semoga tidak menyebar lebih parah. Berdoa untuk mereka yang sudah menderita oleh serangan flu ini, dan berdoa agar penyebarannya tidak meluas lebih parah lagi.


Jagan Siva Khan! Sabtu dini hari, 2 Mei 09.

No comments: