Friday, August 26, 2011

Petisi!!!

oleh Juan Mahaganti pada 20 Januari 2009 jam 15:12

Atas Nama Dewan Direksi Perusahaan Listrik Negara, semua karyawannya, dewan direksinya dan semua stake holdernya.


Teruntuk Tuan-Tuan Angota Mahkamah Konstitusi yang terhormat.


Sebelumnya kami sangat berterima kasih atas monopoli yang sudah anda berikan kepada kami selama ini. Kami Perusahaan Listrik Negara sudah sekian tahun menjadi penyedia tunggal energy Negara tetapi sekarang tampaknya kami punya saingan baru yang bisa menyulitkan kegiatan usaha kami. Pada saat ini kami punya tiga saingan potensial yang bisa merusak peningkatan keuntungan kami. Pertama adalah perusahaan lilin. Tampaknya pengusaha lilin sudah mengambil porsi terlalu banyak dari jasa penyedia layanan penerangan kami dan kami juga menganggap bahwa lilin sekarang sudah menguasai hajat hidup orang banyak dan dengan demikian kami mengusulkan agar pemerintah juga berhak mengambil alih monopoli terhadap usaha lilin. Hal yang sama kami lihat terjadi pada saingan kedua kami; produsen genset yang sudah menikmati terlalu banyak dari keuntungan perusahaan listrik ini. Sehingga kami usulkan agar perusahaan genset juga dinasionalisasi.


Perusahaan terakhir yang paling membuat kami kesulitan karena mereka menawarkan jasa yang jauh lebih murah dengan kualitas yang bagus sehingga menyulitkan kami. Ketika dia datang, penjualan kami bahkan penjualan perusahaan lilin dan genset menurun drastis dan banyak konsumen kami beralih kepadanya. Perusahaan itu adalah matahari. Kami usulkan agar kiranya Mahkamah Konstitusi bisa mengesahkan sebuah undang-undang yang mengharuskan agar semua warga pada siang hari menutup jendela, pintu, celah-celah, agar mereka tidak mendapatkan sinar matahari sehingga meningkatkan pendapatan kita dan pendapatan perusahaan lilin dan genset, ketika nantinya sudah di-Nasionalisasi. Bukankah menurut pasal 33, semua yang ada dibumi adalah milik Negara, maka demikianlah juga dengan sinar matahari yang menyentuh bumi adalah milik Negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran orang banyak melalui monopoli Negara.


Yang terakhir, kami ingin berterima kasih karena tidak memaksa kami menurunkan harga walaupun harga BBM sudah turun. Melihat kecenderungan bahwa warga lupa untuk meminta penurunan harga walaupun pelayanan kami jelek, maka saya melihat kesempatan dalam hal “mudah lupa” ini. Oleh karena itu, saya usulkan agar Mahkamah Konstitusi bisa membujuk Tuhan agar mau menutup matahari. Hal ini akan mengakibatkan pendapatan kita meningkat. Tetapi tidak perlu khawatir dengan protes warga, karena tampaknya mereka mudah lupa dengan banyak hal sehingga lama kelamaan mereka lupa bahwa dahulu kala pernah terjadi siang-sebagaimana mereka lupa sulitnya mati lampu setelah listrik menyala lagi.


Tuan-tuan, dengan demikian dari kami, dan jangan lupa bahwa besok adalah tanggal giliran pemutusan listrik didaerah anda. Tetapi kami tidak perlu khawatir karena marah anda pasti akan hilang (dilupakan) setelah listrik menyala lagi tiga jam kemudian. Dan kalau anda marah, kami tidak peduli karena anda tidak bisa beralih keperusahaan lain. Silahkan beli lilin dan genset yang sebentar lagi akan dinasionalisasi.


Karangan ini terinspirasi dari Karya Frederic Bastiat : A Petition

No comments: