Friday, August 26, 2011

Kasih Tuhan, Penciptaan dan Hari Sabbath


oleh Juan Mahaganti pada 31 Agustus 2009 jam 8:22

Kitab Kejadian berkata bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (beberapa orang menginterpretasikanya sebagai enam tahun, ada yang bilang enam milyar tahun, dan sebagainya. Tidak apa-apa, saya tidak mau membahasnya disini). Enam hari… hmmm, bukankah ini waktu yang terlalu lama untuk Tuhan yang maha kuasa? Dengan kemahakuasaanNya, Tuhan bisa menciptakan dunia lebih cepat! Enam menit misalnya, atau enam detik, atau 0,0006 detik, atau dalam sebuah kedipan mata, lalu kenapa perlu waktu begitu lama? Kenapa perlu waktu selama enam hari? Bahkan ada yang lebih aneh. Kitab Kejadian menceritakan bahwa pada hari ke-7, Tuhan beristirahat! What!!! Tuhan beristirahat? Kelihatan kok lemah banget, Tuhan katanya maha kuasa, lalu kok istirahat. Membingungkan bukan…

Suatu paradox yang luar biasa : Allah maha Kuasa, tetapi beristirahat, suatu keanehan. Bagaimana kalau kita jawab keanehan ini adalah bukti Kasih Tuhan. Hmmm, bagaimana bisa? Ok. Jika anda baca di salah satu catatan saya (yang juga ada di blog Friendster saya), ada salah satu cerita tentang sepuluh kejadian paling menyakitkan hati ketika saya belajar di Unklab. Pada kejadian no. 2, adalah kejadian dimana Mr. Abin (Yang katanya sedikit lagi jadi DR. Abin, Tuhan menyertai Sir…) menyuruh semua mahasiswa yang mengambil kelas “Daniel Prophecy” untuk meringkas buku “Kemenangan Akhir” karya Ny. E. G. White. Nah, kalau di catatan itu saya menyebutnya sebagai kejadian menjengkelkan, sekarang saya harus revisi, bahwa kejadian tersebut sebenarnya adalah berkat. Berkat karena akhirnya itu menjawab keanehan (paradox) di atas! Jika anda membaca pada salah satu bab di buku “Kemenangan Akhir” (kalau anda memang membuat tugas tersebut se serius saya, dan sekarang anda tahu betapa seriusnya saya membuat tugas itu, dan betapa sakit hatinya saya ketika kerja keras itu hanya dihargai dengan guratan tinta; “OK.” Anyway, terima kasih Sir Abin atas tugasnya, paling tidak itu memberi saya banyak pengertian dan pengetahuan), ada salah satu Bab dalam buku itu yang membahas tentang Revolusi Perancis. Di situ diceritakan bahwa pada masa revolusi Perancis, pemerintah baru yang Atheis, membuang semua pengaruh Kristen dalam bentuk apapun di kehidupan masyarakat, termasuk merubah urutan hari, dan merubah urutan Tahun AD yang katanya berbau Kristen, dan menggantinya dengan system yang sama sekali baru. Nama bulan diganti, Tahun, dimulai dari Tahun 1, dan system Alkitab 7 hari, diganti menjadi sepuluh hari (yang disebut Decades) dan hari kesepuluh diputuskan sebagai hari peristirahatan.

Apa yang terjadi selanjutnya? Ny. White mengutip pernyataan seorang sejarawan yang menceritakan bahwa pada saat itu, bahkan bagal (binatang kuat hasil kawin silang antara kuda dan keledai) yang paling kuat pun! Tidak mampu bekerja dengan benar dalam system sepuluh hari ini, apalagi manusia!! Masyarakat tidak bisa bekerja dengan baik, ada yang mengalami stress berat dan kesehatan yang terganggu, tetapi mereka tidak bisa memprotes, karena dengan memprotes, berarti membawa kepala mereka ke pisau guillotine. Kekacauan ini berlanjut sampai akhirnya system ini dihapus oleh Napoleon. Saya menyebut ini sebagai proyek gagal dari sebuah experiment untuk menentang kehendak kasih Allah.

Okay, kisah nyata ini menjawab kebingungan yang saya pertanyakan diatas. Kok Tuhan yang maha Kuasa, menciptakan dunia selama enam hari, hari ketujuhnya istirahat? Dia melakukannya bukan karena Dia lemah, tetapi karena Dia ingin menunjukan bagi kita sebuah pola, pola yang kalau kita ikuti akan menguntungkan diri kita. Pola tujuh hari adalah pola ideal untuk tercapainya keseimbangan dalam pertumbuhan manusia yang seutuhnya, secara fisik, mental, dan rohaniah (spiritual). Kalau kita melanggar pola yang sudah Tuhan set ini (karena Dia yang paling tahu akan ciptaanNya), maka yang rugi adalah diri kita sendiri. Ketika Tuhan menyuruh kita lewat 10 hukum, dalam hukum ke-4, untuk mengingat dan menguduskan hari Sabbath, Dia tidak sekedar bercanda atau mencari hormat, Dia ingin agar kita bertumbuh secara ideal sebagai manusia. Langgar hukum ini, yang anda capai adalah kekacauan.

Mungkin setelah membaca ini, ada teman-teman yang berkomentar : “Nah, lia toh!!! Juan so maso Advent.” Saya ingin mengklarifikasi (berbagai isu yang beredar diluar sana), saya sampai detik ini, belum pernah dibaptis ulang, tetapi saya ingin katakan bahwa perintah Tuhan untuk beristirahat setiap tujuh hari bukanlah sekedar main-main, tetapi wujud KasihNya!!! Dia rela menurunkan derajat keagunganNya dengan mengambil waktu enam hari, bukannya 0,(ad infinitum)6 detik, agar kita mengikuti pola ini, demi kebaikan kita sendiri. Tentang hari Sabbath, Yesus berkata bahwa Dia adalah Kurios (Tuhan, Tuan) atas hari Sabbath (Mat 12:8), dan Dia juga berkata bahwa : “Hari Sabbath diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabbath”. Dengan kata lain Dia berkata : Hey, Aku (Yesus, yang oleh siapa dunia dijadikan (Yohanes 1:3) sudah menciptakan dunia selama enam hari untukmu, hai manusia!! Ini demi kebaikanmu, Aku mengambil waktu demikian lama, dan menunjukan padamu, AKU ADALAH ALLAH YANG PEDULI, YANG PENUH KASIH, merendahkan diriKu, dengan berkata bahwa Aku beristirahat, semua demi kebaikanmu!!

Untuk beberapa teman yang workaholic (saya tahu ada beberapa teman saya demikian). Jika engkau ingin keseimbangan dalam hidup, Tuhan sudah memberimu resep. Jika engkau ingin bertumbuh dalam keseimbangan mental, fisikal dan spiritual, khususkan lah satu hari untuk beristirahat. Tuhan sudah memberikannya untukmu. Satu hari untuk bertumbuh secara spiritual. 6 hari lamanya engkau bisa mengejar pertumbuhan secara mental, financial, fisikal, tetapi khususkan satu hari untuk beristirahat dan berbagi keintiman dengan Tuhan, satu hari dikhususkan untukNya, untuk tumbuh secara spiritual, inilah pertumbuhan yang sempurna itu.

Catatan kaki :
Tidak cukup Kasih dan kerendaha hati ini? Hmmm… Dia datang kedunia, menjadi manusia, menjadi demikian hina (meminjam kata seorang teman; tidak berkuasa, sampai netek, nangis, ngompol, dan dibunuh) demi kita! Agar dosa kita ditebus. Man, Dia bahkan sudah menunjukan kerendahan hati dan kasihNya ketika dunia sedang diciptakan… Inilah membuat kita seharusnya cinta kepadaNya, bukan hanya sekedar karena keagungan dan kekuasaanNya, tetapi juga karena KasihNya. Allah maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Kasih. Kalau Mahaganti itu Juan, hehehehe….

No comments: